Radio Free Asia dan media-media Korea Selatan, memberitakan, tim nasional Korea Utara (timnas Korut) menjadi sasaran kritik publik sendiri selama enam jam akibat tampil buruk di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, di pusat kota Pyongyang, awal bulan ini. Publik menilai timnas telah mempermalukan perjuangan ideologi negara komunis itu.
Pada turnamen itu, Korut tersingkir di fase grup dengan rekor selalu kalah. Kekalahan paling memalukan adalah ketika mereka dibungkam Portugal 7-0.
Awal bulan ini, ketika Piala Dunia masih berlangsung, timnas Korut dipanggil ke auditorium di Pyongyang, diperintahkan naik panggung, hanya untuk menerima kritik selama jam.
Menurut seorang penguasaha China, yang menjadi sumber Radio Free State, hanya penyerang Jung Tae-se dan gelandang An Yong-hak yang luput dari pengadilan massa itu. Bukan karena keduanya bebas kesalahan, melainkan krena keduanya kembali ke klub yang mereka bela, di Jepang.
Peristiwa itu diikuti oleh 400 atlet dan pelajar olahraga dan Menteri Olahraga Korut, Ri Dong-kyu, mengkritik performa pemain satu per satu. Pelatih Kim Jung-Hun menerima kritik paling pedas.
Sumber Radio Free State itu juga mengaku mendengar bahwa Jung-hun telah dikirim untuk bekerja di sebuah proyek pembangunan gedung.
Sementara itu, media-media Korsel menilai, sanksi itu lebih ringan dibanding masa lalu, di mana atlet dan pelatih yang dinilai menjatuhkan martabat negara dipenjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar