TEHERAN – Mantan Komandan Garda Revolusi Iran Mohsen Rezai mengungkapkan dapat menghentikan Israel dengan hanya “satu serangan”.
Dia yakin Israel tak akan berani mengancam Iran. Peringatan Rezai itu muncul setelah jajak pendapat yang dilakukan Tel Aviv University menunjukkan bahwa satu dari dua warga Israel mendukung serangan segera ke fasilitas nuklir Iran. Pernyataan itu juga bagian kampanye menjelang Pemilihan Umum Presiden Iran pada Juni 2009mendatang.
“Pemerintahan saya memahami rudal-rudal dan tank-tank sebagai memahami kebijakan luar negeri. Kami juga tahu dengan tepat di mana lokasi-lokasi sensitif Israel berada. Kami dapat menghentikan mereka dengan satu serangan,” tandas Rezai.
Menurut Rezai, jika pemerintahan Iran jatuh kepadanya, Israel tidak akan berani mengancam Iran. “Mereka tidak akan berani karena Israel dan Amerika Serikat tahu siapa kami dan teman-teman kami,” papar Rezai yangmerupakan satu dari tiga kandidat penantang Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam pemilu mendatang.
“Kehadiran kami dalam pemerintahan akan bertindak sebagai pelindung dari berbagai ancaman,” tutur tokoh konservatif yang memimpin Garda Revolusi selama 16 tahun hingga 1997, termasuk saat Iran berperang melawan Irak pada era 1980-an. Israel dan Amerika Serikat menuduh Iran berupaya mengembangkan persenjataan atom melalui program nuklir sipil.
Tuduhan tersebut selalu disangkal Teheran. Israel merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki persenjataan nuklir meskipun tidak pernah mendeklarasikannya. Israel pun menganggap Iran sebagai musuh utama setelah Ahmadinejad mengancam menghapus Israel dari peta dunia.
Kemajuan militer Iran saat ini terus didorong. Kemarin, kantor berita Fars melaporkan bahwa Iran meluncurkan lini produksi meriam untuk kapal-kapal perang yang dapat digunakan untuk menghancurkan rudal-rudal.
“Meriam angkatan laut yang disebut Fath (kemenangan) itu memiliki jangkauan 12 km dan mampu menembakkan 300 peluru per menit,” tutur Mohammad Mostafa Najjar, Menteri Pertahanan Iran.
“Meriam ini dapat digunakan untuk menghancurkan rudal-rudal yang ditembakkan kapal musuh. Ini juga menjadi senjata antipesawat berketinggian rendah yang bisa digunakan kapal-kapal perang,” tutur Najjar yang bangga karena semua komponen meriam itu dibuat pakar Iran.
Pekan lalu, Iran sukses menguji rudal jarak menengah generasi baru bernama Sejil-2 yang mampu menjangkau Israel, Eropa, dan berbagai fasilitas militer AS di Timur Tengah. Uji coba tersebut kian menggentarkan Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar