Gatot Kusuma Wardana atau GKW, lelaki asal Kebraon, Surabaya, mendadak menjadi buah bibir karena diduga menyebarkan aliran sesat dan mengakui sebagai nabi di Tulungagung. Dalam syiar agama yang dilakukannya, GKW menggelar pengajian sekali dalam 2 minggu.
Penelusuran yang dilakukan detiksurabaya.com menunjukkan tentang kegiatan pengajian tersebut. Salah satunya diakui Dina, istri dari Widodo yang merupakan adik kandung dari Totok, warga Desa/Kecamatan Ngantru yang menjadikan rumahnya sebagai lokasi pengajian. Meski terkesan menutupi kegiatan itu, Dina membenarkan.
"Sampai sekarang juga masih. Tapi untuk jelasnya bagaimana, nanti saja sampeyan tanya ke Mas (Widodo,red)," kata Dina, saat ditemui di rumahnya, Kamis (20/5/2010).
Namun sayang saat diminta menjelaskan materi pengajian yang disampaikan GKW dalam kegiatan pengajian itu, Dina tidak mau menjelaskan. Dia beralasan tidak secara rutin mengikuti pengajian tersebut.
"Nanti saja tanya ke Mas (Widodo), biar semuanya jelas" ungkapnya sambil menutup pintu pagar dan bergegas meninggalkan wartawan.
Kebenaran yang sama ada pengajian GKW di Tulungagung, juga disampaikan Pemerintah Desa Ngantru. Sekali dalam 2 minggu, GKW diakui rutin menggelar pengajian di kediaman Totok, yang dikenal sebagai pengusaha gypsum dan eternit.
"Setahu saya pengajian itu ada sejak 6 bulan lalu dan biasanya malam Minggu," ungkap Sekretaris Desa Ngantru Rusman Hadi, saat ditemui di ruang kerjanya.
Dengan alasan tak sekalipun pernah menghadiri kegiatan pengajian tersebut, Rusman mengaku tidak memahami ajaran apa yang disampaikan GKW kepada pengikutnya. Pria berkumis tipis tersebut juga tidak tahu persis berapa pengikut yang hadir.
"Yang saya tahu ya hanya keluarganya Pak Totok, itupun tidak semua karena memang ada yang tidak sependapat dan menentang," tuturnya.
Terkait pengakuan nabi oleh GKW kepada pengikutnya, Rusman juga tidak mengetahui secara persis. Meski demikian, ajaran yang disampaikan pria asal Surabaya kata dian banyak ditentang warga Ngantru.
Sebelumnya, warga di Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung mengaku resah. Pasalnya Gatot Kusuma Wardana atau biasa disingkat GWK datang menyebarkan aliran baru dari agama Islam dan mengakui dirinya sebagai nabi untuk bangsa Indonesia.
Pengakuan nabi oleh Gatot Kusuma Wardana (GKW) tertuang dalam 4 selebaran yang dibagikan kepada sejumlah pengikutnya. Dalam selebaran yang dinamai 'SIRULLAH' tersebut, GKW menganggap dirinya sebagai nabi untuk bangsa Indonesia, dengan dasar ayat ke 4 dari Surat Ibrahim di Al-Qur'an.
"Allah tidak akan menurunkan rasul kecuali sesuai dengan bahasa kaumnya/bangsanya. Apabila bahasa kita adalah Bahasa Indonesia (Jawa), maka berdasarkan ayat tersebut jelas bahwa rasul kita adalah orang Indonesia. (Nabi Muhammad bahasanya Arab, Rasul bagi kaum/bangsa Arab)," bunyi cuplikan kalimat dalam 4 selebaran yang dibagikan GKW kepada pengikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar